Bagi siswa sekolah merupakan ranah atau lingkungan kedua setelah pendidikan di lingkungan keluarga. Lingkungan sekolah meliputi situasi dan kondisi yang ada di sekolah yang menjadi tempat belajar sehingga mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Lingkungan sekolah ini akan meliputi kondisi phisik , non phisik dan sosial yang ada di sekolah tersebut. Lingkungan yang kondusif mampu mendukung terciptanya iklim belajar yang menyenangkan. Pada sisi lain lingkungan sekolah seharusnya bisa mencerminkan budaya yang selalu mengutamakan kenyamanan.
Model role playing adalah model pembelajaran dengan menugaskan siswa untuk memerankan suatu tokoh yang ada dalam materi atau peristiwa yang diungkapkan dalam bentuk cerita sederhana yang telah dirancang oleh guru.
Lingkungan sekolah adalah sarana yang dalam sebuah proses pembelajaran agar mampu mendorong untuk mencapai tujuan peserta didik melalui peningkatan pontensi, melalui pengkondisian yang diatur sedemikian rupa hingga proses belajar anak dapat berjalan denagan baik. Melalui lingkungan sekolah diharapkan dapat membentuk manusia yang dewasa dalam berinteraksi dengan sesama teman, sehingga tujuannya dapat memberikan suasana yang nyaman, aman, dan kondusif bagi kelangsungan belajar maupun pada saat istirahat. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi karena sekolah berfungsi sebagai penjamin akhlak anak untuk berkarakter.
Kepedulian siswa terhadap lingkungan di SMK Negeri 1 Demak Tahun pelajaran 2022/2023 khususnya kelas X MPLB 2 dengan jumlah siswa 36 orang masih rendah. Dari data yang diperoleh guru BK ada 15 anak atau 46,87% siswa kurang menjaga kebersihan, siswa berbicara kotor, membully teman dan sebagainya. Siswa yang peduli terhadap lingkungan 53,13%. Pada sisi lain bimbingan konseling menjadi salah satu element peningkatan potensi akademik yang sering kali dijadikan sebagai sarana untuk menunjang potensi peserta didik. Dalam proses inilah BK (tanpa mengesampingkan tenaga pendidik lain ) menjadi salah satu lingkungan di sekolah yang setidaknya memberikan stimulus pada pencapain seorang siswa.
Melihat fenomena di atas maka guru BK berinisiatif tingkatkan “BUMEL” melalui diskusi Roleplaying. Menurut Sanjaya, (2013: 147) “RolePlaying adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga otoriter dan lain sebagainya.” Roleplaying atau bermain peran menekankan kenyataan di mana para murid diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam mendemostrasikan masalah-masalah sosial. BUMEL kepanjangannya adalah Budaya Memelihara Lingkungan. Langkah-langkah pelaksanaan diskusi roleplaying ini adalah sebagai berikut : (1).Guru BK membagi kelompok menjadi 5 kelompok dalam satu kelas.(2). Beberapa siswa ditunjuk untuk memainkan roleplaying yang telah dibuat oleh guru BK (3). Siswa yang lain memperhatikan roleplaying tersebut (4).Guru BK memberi tugas kepada siswa untuk berdiskusi tentang roleplaying. Apa yang seharusnya dilakukan,apa yang tidak boleh dilakukan dalam roleplaying tersebut.(5). Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. ( 6 ) Guru BK beserta siswa bersama – sama membuat kesimpulan.
Setelah diterapkan roleplaying, guru BK mengadakan pengamatan terhadap perilaku siswa tentang Bumel. Setelah pengamatan guru BK mengadakan cek list lagi tentang sikap Bumel. Dan hasilnya semakin meningkat, yaitu siswa yang bersikap peduli terhadap lingkungan menjadi 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa BUMEL dapat ditingkatkan melalui diskusi roleplaying pada siswa kelas X MPLB 2 SMK Negeri 1 Demak Tahun Pelajaran 2022/2023.
Written by : Fitria Ratna Faradina
Leave a Reply